Konfigurasi Dasar Router




1. Instalasi Jaringan
Buatlah jaringan dengan menggunakan topologi di atas.

2. Konfigurasi hostname pada Router
Hostname dipakai untuk membedakan satu router dengan yang lainnya. Dengan kata lain
hostname digunakan sebagai identitas dari router.
Anda boleh saja tidak mengkonfigurasi hostname. Tapi sebaiknya dikonfigurasi
Jakarta :
Router> enable
Router# config t
Router(config)# hostname Jakarta
Jakarta(config)#
Bogor :
Router> enable
Router# config t
Router(config)# hostname Bogor
Bogor(config)#
Bandung :
Router> enable
Router# config t
Router(config)# hostname Bandung
Bandung(config)#

3. Konfigurasi Interface yang digunakan
Perhatikan router yang anda konfigurasi, dan lihatlah semua interface yang anda pakai.
Untuk router Jakarta ada 2 interface yang terpakai yaitu E0 dan S0. Kemudian Router Bogor
ada 3 interface yaitu E0, S0, dan S1. Sedangkan untuk Router Bandung ada 2 interface yang
terpakai yaitu E0 dan S1.
Untuk saat ini, parameter yang akan kita konfigurasi pada interface hanya ip address dari
interface tersebut. Oleh karena itu perhatikan ip network pada gambar topologi di atas.
Ingat!!!! Yang dikonfigurasi adalah IP ADDRESS bukan ip network
Jakarta :
Jakarta(config)# interface e0
Jakarta(config-if)# ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Jakarta(config-if)# no shutdown
Jakarta(config-if)# exit
Jakarta(config)# interface s0
Jakarta(config-if)# ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Jakarta(config-if)# clock rate 56000
Jakarta(config-if)# no shutdown
Jakarta(config-if)# exit
Bogor :
Bogor(config)# interface e0
Bogor(config-if)# ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Bogor(config-if)# no shutdown
Bogor(config-if)# exit
Bogor(config)# interface s1
Bogor(config-if)# ip address 192.168.2.2 255.255.255.0
Bogor(config-if)# no shutdown
Bogor(config-if)# exit
Bogor(config)# interface s0
Bogor(config-if)# ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
Bogor(config-if)# clock rate 56000
Bogor(config-if)# no shutdown
Bogor(config-if)# exit
Bandung :
Bandung(config)# interface e0
Bandung(config-if)# ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Bandung(config-if)# no shutdown
Bandung(config-if)# exit
Bandung(config)# interface s1
Bandung(config-if)# ip address 192.168.4.2 255.255.255.0
Bandung(config-if)# no shutdown
Bandung(config-if)# exit
Perintah clock rate 56000 hanya dipasang pada interface serial yang berfungsi sebagai
DCE
Untuk router seri 2600 sedikit berbeda cara menulis interfacenya.

4. Konfigurasi Routing Protocol
Ada berbagai macam jenis routing yang bisa dipakai ketika konfigurasi router. Namun untuk
saat kita akan menggunakan routing protocol yang mudah yaitu RIP.
Jakarta :
Jakarta(config)# router rip
Jakarta(config-router)# network 192.168.1.0
Jakarta(config-router)# network 192.168.2.0
Jakarta(config-router)# exit
Bogor :
Bogor(config)# router rip
Bogor(config-router)# network 192.168.2.0
Bogor(config-router)# network 192.168.3.0
Bogor(config-router)# network 192.168.4.0
Bogor(config-router)# exit
Bandung :
Bandung(config)# router rip
Bandung(config-router)# network 192.168.4.0
Bandung(config-router)# network 192.168.5.0
Bandung(config-router)# exit
Perhatikan yang dimasukan adalah IP NETWORK bukan ip address

5. Verifikasi
Sampai tahap ini anda telah selesai mengkonfigurasi router. Langkah berikutnya adalah
mengecek apakah semua konfigurasi telah benar. Masuk ke priviledge mode kemudian ketik:
show run
untuk melihat semua konfigurasi kita. Kemudian untuk melihat routing table pada router
maka perintahnya adalah :
show ip route
maka akan muncul semua daftar routing table yang ada pada router. Jumlah network yang
ada pada routing table harus sama dengan jumlah network yang ada pada topologi. Jika
kurang, maka coba pecahkan masalahnya.

6. Tes Jaringan
1. Beri IP Address, Subnet Mask, dan Gateway pada setiap PC sesuai dengan ip
network yang ada pada topologi di atas.
2. Ping ke gateway masing-masing PC. Apakah berhasil ?
3. Ping ke semua PC. Apakah berhasil?

0 komentar: